Tebak Pohon Buah Misterius

Sebuah tulisan menarik yang saya re-post milik Tri Mulyani berjudul Coba Tebak. Ibu guru penuh semangat berasal dari Karanganyar mengajak pembacanya menebak nama tanaman berdasarkan pada narasi dan sebuah gambar pohon. Postingan itu saya baca pada tanggal 14 Juli 2024 di grup WhatsApp Brilian Internasional Menulis Buku. Bu Tri Mulyani memulai kalimatnya sebagai berikut:

Ini adalah pohon buah, tetapi tidak sembarang buah. Pohonnya tidak mudah dijumpai di setiap tempat. Buahnya berbentuk bulat dan  berwarna hijau seperti semangka. Demikian pula ukurannya, hampir sama dengan semangka dan melon. Bedanya buah ini tidak enak dimakan. Kulit buahnya sangat keras dan kuat. Oleh karena itu orang Jawa jaman dulu memanfaatkan kulit buah ini sebagai kluntung atau alat penakar beras. Caranya adalah dengan mengeruk isi buahnya  atau membiarkannya  membusuk, maka kulit buah ini menjadi berbentuk seperti bola yang bagian atasnya terbuka. Sebuah cerita antah berantah mengisahkan ada seorang pemuda  yang penasaran dengan rasa buah ini, kemudian ia mencicipinya. Ternyata  rasanya pahit. Pemuda ini kecewa dan merespon dengan menyebut nama buah dan rasanya. Respon pemuda tersebut adalah nama sebuah kerajaan di Indonesia.

Saya segera menjawab tebakan itu via chat grup WA dan diberi angka 100 oleh bu Tri Mulyani. Saya senyum-senyum kesenangan mendapat nilai 100 yang rasanya wow banget. Karakteristik buah yang dituliskan oleh bu Tri Mulyani memang mengarah ke buah maja yang pahitnya tidak ketulungan. Di kampung ibu saya di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, kulit buah bila (dinamakan demikian oleh penduduk lokal) dibuat menjadi gayung untuk mencuci kaki.

Tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia beriklim tropis merupakan habitat ideal berbagai flora yang berpotensi menjadi obat herbal. Selain itu, flora jenis tertentu dapat diramu menjadi pestisida nabati yang mampu mematikan serangga hama perusak tanaman pertanian. Salah satu jenis pestisida potensil untuk mengendalikan serangga hama secara ramah lingkungan adalah: bila, bael fruit, buah maja atau Calabash fruit. Aegle marmelos merupakan nama ilmiah buah maja. Buah maja dihasilkan dari vegetasi berbentuk pohon berasal dari famili Rutaceae atau jeruk-jerukan. Tumbuhan ini umum dijumpai di dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl dengan penyebaran mulai dari Asia Selatan sampai ke Asia Tenggara termasuk di Indonesia. Pohon maja dapat tumbuh baik di lahan basah berupa rawa-rawa, lahan kering maupun padang tandus.

Dikutip dari Taufieq et al. (2019) menuliskan bahwa daging buah maja mengandung substansi semacam minyak balsam 2-furo-
coumarins-psoralen dan marmelosia. Buah, akar dan daun Aegle marmelos bersifat sebagai antibiotik kaya manfaat. Buah maja mengandung saponin berupa glikosida steroid dan triterpen. Steroid saponin tersusun atas inti steroid dan molekul karbohidrat. Steroid saponin dihidrolisis menghasilkan suatu aglikon dikenal sebagai saraponin. Saraponin triterponoid tersusun atas inti triterponoid dengan molekul karbohidrat. Saat dilakukan hidrolisis menghasilkan sapogenin. Molekul yang dimiliki saponin menyebabkan buah maja berasa pahit dan berbusa saat dicampur air. Tannin adalah senyawa berasa sangat pahit yang terdapat pada buah maja. Tannin bereaksi dengan protein, asam amino dan alkaloid mengandung banyak gugus hidroksil dan karboksil untuk membentuk perikatan kompleks sulit terurai.

Sepintas dari kejauhan, buah maja yang berwarna hijau mirip sekali penampakannya dengan buah jeruk pomelo (jeruk besar berkulit tebal). Buah maja memang berasa sangat pahit sehingga menjadi penolak makan serangga dan minyak atsiri mengandung linolen. Buah maja juga mengandung marmelosin, pektin, saponin dan tannin yang tidak disukai serangga pengganggu tanaman. Selain berasa pahit, buah maja berbau sangat menyengat yang menolak datangnya serangga hama karena berpengaruh negatif pada sistem pencernaan dan menyebabkan kematian (srn).

Sumber: Tri Mulyani (IRo-Society Karanganyar, Jawa Tengah)