Kacang hijau atau mung bean adalah tanaman kacang-kacangan berumur pendek dan memiliki kandungan protein sebanyak 22%. Jumlah protein ini lebih rendah daripada yang dimiliki oleh kedelai dan kacang tanah. Biji kacang hijau memiliki banyak sekali manfaat sebagai sumber pangan mengandung protein sekitar 20,97 sampai dengan 31,32%. Kandungan protein, asam amino, vitamin dan mineral yang terdapat dalam kacang hijau sangat membantu memperbaiki sel tubuh rusak dan meningkatkan kesehatan. Kacang hijau merupakan bahan utama membuat aneka makanan nikmat yaitu: bubur kacang hijau, campuran sayur, gandasturi, peyek kacang hijau, kumbu/isian untuk onde-onde dan bakpia. Selain diolah menjadi makanan, kacang hijau juga dapat dibuat menjadi es kacang hijau dan sari kacang hijau. Masyarakat Indonesia sebagai konsumen setia kacang hijau menghendaki produk yang bersih, bebas dari serangan serangga hama dan penyakit. Namun demikian, pertanaman kacang hijau di Indonesia seringkali mendapat ancaman gangguan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Kehilangan hasil panen kacang hijau di lapangan dapat mencapai nilai 15,6 sampai dengan 67,8% akibat kompleksitas serangan hama dan sekitar 33,5 sampai dengan 62,5% untuk serangan jenis hama tertentu. Selain di lapangan, kerusakan kacang hijau juga terjadi di penyimpanan dengan nilai sebesar 26,3%. Hal ini memberikan gambaran bahwa kehadiran OPT dapat terjadi di lapangan dan tempat penyimpanan kacang hijau sehingga butuh dilakukan monitoring rutin untuk mendeteksi kerusakan sejak awal.

Gudang penyimpanan yang dipakai menyimpan produk hasil pertanian berupa biji-bijian khususnya kacang hijau merupakan suatu tempat yang umum dimanfaatkan setelah masa panen. Gudang penyimpanan perlu dirancang dengan sangat baik untuk menjaga kesegaran dan kelayakan konsumsi komoditi yang disimpan. Umumnya kerusakan kacang hijau terjadi di dalam gudang penyimpanan karena adanya aktivitas serangga hama pascapanen mengakibatkan penurunan kualitas dan kuantitas kacang hijau. Serangga berasal dari kelompok arthropoda memiliki kemampuan beradaptasi sangat cepat di tempat tinggalnya. Beberapa alasan mengapa serangga mampu hidup di dalam lingkungan manusia adalah: ukuran tubuh sangat kecil sehingga serangga mampu menempati tempat sempit, tubuh pipih/gepeng (contohnya kecoa) mampu melalui celah sempit di bawah pintu, jumlah telur sangat banyak diletakkan oleh seekor induk betina, respon sangat cepat terhadap kehadiran bahan kimia di habitatnya, refleks melakukan migrasi saat tidak terdapat sumber pakan (mengikut angin, aliran air, membentuk sayap) dan diversifikasi sumber pakan yang sangat tinggi karena jenis alat mulut induk berbeda dengan anaknya (contohnya kupu-kupu dan ulat yang menetas dari telurnya). Fakta ini memberikan gambaran bahwa serangga merupakan ancaman sangat besar untuk mengganggu gudang simpanan makanan milik manusia. Namun demikian, tidak semua serangga bersifat sebagai hama perusak karena terdapat jenis serangga mempunyai fungsi ekologis penuh manfaat untuk ekosistem. Contohnya jenis serangga menjadi pemangsa/predator, penyerbuk dan pengurai (dekomposer). Keberadaan serangga predator berperan memakan serangga hama yang menyerang produk pertanian. Tugas lebah madu dan kupu-kupu sebagai serangga penyerbuk adalah mempolinasi tanaman supaya bunganya menghasilkan buah. Peranan serangga sebagai dekomposer tidak dapat diabaikan karena membantu menguraikan timbunan sampah. Semua jenis serangga ini ditemukan di lahan pertanaman kacang hijau.
Produk simpanan yang umum ditemukan dalam gudang komersil milik Pemerintah dan swasta adalah: tembakau, terigu, kopra, biji-bijian (beras, jagung, kacang-kacangan, kakao), cengkeh, kentang dan lain-lain. Berdasarkan kemampuannya merusak komoditi, serangga termasuk dalam hama pascapanen yaitu organisme ini mempunyai kemampuan merusak simpanan produk di dalam gudang atau fasilitas penyimpanan lainnya. Serangga hama pascapanen mampu hidup dalam ruang kedap udara dan memanfaatkan sumberdaya tersedia dengan sangat efisien. Kerusakan akibat hama pascapanen dapat terjadi secara kuantitatif yaitu penurunan jumlah bahan atau susut komoditi, sedangkan kualitatif merujuk pada penurunan mutu komoditi terinfestasi serangga. Hama pascapanen atau hama gudang menyebabkan komoditi simpanan cepat rusak karena serangga menyebar secara cepat, kemampuan reproduksi serangga betina cukup tinggi dan memicu pertumbuhan jamur. Hama gudang menyebabkan susut berat, kontaminasi komoditi dan penurunan kandungan gizi. Hama gudang juga memepercepat dekomposisi bahan simpanan yang mengurangi umur simpan komoditi karena telah terinfestasi serangga.
Secara umum serangga gudang atau hama gudang atau hama pascapanen adalah jenis serangga menyerang komoditi dalam penyimpanan terbagi menjadi dua jenis yaitu: hama primer dan hama sekunder. Hama primer mampu merusak produk atau bahan pangan yang masih utuh, contohnya adalah Callosobruchus maculatus yang menyerang biji kacang hijau https://www.sciencedirect.com/topics/agricultural-and-biological-sciences/callosobruchus-maculatus dan hama sekunder yang merusak sisa kacang hijau yang telah dirusak oleh hama sekunder https://worldveg.tind.io/record/25634/files/eam0121.pdf. Perlu diketahui bahwa selain menyerang kacang hijau, Callosobruchus spp. merupakan jenis hama penting yang menyerang berbagai jenis komoditi bebijian lain. Hal ini menimbulkan kerugian ekonomi cukup besar terutama pada penyimpanan kacang hijau dan komoditi legum yang berada di daerah tropis dan sub tropis. Infestasi serangga hama terjadi di dalam gudang penyimpanan dapat menurunkan kuantitas dan kualitas komoditi tersebut. Kondisi daerah tropis dan sub tropis seringkali memiliki kelembaban relatif lebih dari 75%. Umumnya suhu di atas 30°C setelah panen dan selama dalam penyimpanan berpotensi menyebabkan kerusakan biji kacang hijau secara cepat, meningkatkan risiko infestasi hama dan kontaminasi jamur pembusuk. Serangga hama yang berada di dalam penyimpanan kacang hijau dapat menyebabkan kerusakan secara langsung maupun tidak langsung pada produk yang disimpan sehingga diperlukan tindakan penanganan secara cepat kondisi di dalam gudang penyimpanan. Situasi Indonesia yang berada di lintasan garis khatulistiwa terasa panas dan lembab sangat mendukung perkembangbiakan serangga hama sehingga mempercepat proses deteriorasi (penurunan atau kemunduran mutu). Besarnya nilai kerusakan sangat tergantung dari cara serangga hama menginfestasi suatu komoditi. Jika serangan hama dibiarkan pasti menyebabkan kerugian yang sangat besar karena berpotensi menulari komoditi sehat.
Kumbang betina Callosobruchus meletakkan telur di permukaan kacang hijau dan ulat yang dihasilkannya menggerek ke dalam biji https://tiee.esa.org/vol/v11/experiments/beck/abstract.html. Ulat Callosobruchus merusak kotiledon atau titik tumbuh di bagian dalam biji kacang hijau. Serangga ini juga menghasilkan air liur yang melembabkan produk sehingga mengundang tumbuhnya jamur pembusuk pada biji tersebut. Hal ini menunjukkan kompleksitas sangat erat di dalam melindungi produk simpanan dalam gudang. Sebagai tambahan informasi, kacang hijau dan semua biji yang disimpan dalam gudang harus mempunyai kadar air kurang dari 12% untuk menyulitkan pertumbuhan jamur patogen dan mencegah infestasi serangga. Kadar air biji tinggi membuat jaringan lunak dan mudah di rusak. Salah satu cara tradisional yang digunakan oleh petani untuk mengeringkan biji kacang hijau secara alami adalah: menjemur di bawah terik matahari. Sayangnya teknologi ini tidak dapat dimanfaatkan saat tiba musim hujan. Penurunan kualitas biji kacang hijau dalam simpanan juga menyebabkan berubahnya kandungan protein dan lemak sehingga memengaruhi kualitas rasa. Kacang hijau termasuk ke dalam kelompok benih ortodoks https://id.wikipedia.org/wiki/Benih_ortodoks yang harus disimpan dalam ruangan bersuhu rendah untuk menjaga kualitasnya.
Inventarisasi jenis serangga merupakan proses pengumpulan dan penyusunan data tentang serangga yang menyerang tanaman, jumlah dan intensitas serangannya. Inventarisasi pada gudang penyimpanan kacang hijau sangat perlu dilakukan untuk mempelajari jenis serangga, jumlah dan intensitas serangannya sehingga dapat dilakukan tindakan pengendalian secara tepat. Tips yang dapat dilakukan untuk menyimpan biji kacang hijau dalam skala kecil dengan menggunakan wadah plastik bertutup rapat dan disimpan dalam kulkas. Toples berisi kacang hijau disimpan dalam suhu ruangan bakal menetaskan telur yang telah ada di permukaan kulit komoditi. Biji yang telah dimakan oleh ulat Callosobruchus menyisakan selongsong kosong dan berbau apek sehingga tidak layak dimakan (srn).
kereen bunda