My Age Just A Number

Sri Nur Aminah (24/06/2023)

Kata ‘sibuk’ sangat lazim menjadi perisai seseorang untuk mempertegas bahwa dia tidak mempunyai waktu mengerjakan sesuatu yang lain. Saya seringkali terjebak di situasi yang sangat sulit dan ujung-ujungnya harus merelakan kehilangan momen berharga yang tidak mungkin diulang lagi. Bagi saya pribadi, seorang Penulis sifatnya sangat fleksibel dalam menghasilkan karya. Mengapa demikian? Jika mempunyai waktu luang untuk menjentikkan jari di atas laptop, dari berbagai situasi sang Penulis dapat menghasilkan karya yang dipublikasikan dan dibaca oleh banyak orang. Itulah sekilas kehidupan saya dalam menjalani berbagai peran, salah satunya sebagai Penulis. Talenta inilah yang membawa saya mendapatkan Gold Winner Identitas Award untuk Kategori Penulis Buku Terproduktif Tahun 2022. Begitu bahagianya hati saya jika mengetik namaku di Google dan melihat bagaimana mesin super canggih itu bercerita tentang saya dan semua rekam jejak digitalku.

Perkembangan teknologi digital yang sangat lancar saat ini begitu mendukung hobi menulis yang saya miliki. Selain akun Facebook yang saya gunakan sebagai ‘album foto di atmosfer’  saya juga mempunyai sebuah akun Instagram. Saya sering membuat reels di Instagram tentang kegiatan harian saya maupun  berbagai hal lain yang saya anggap menarik. Minimnya waktu menulis karena tersita oleh rutinitas di universitas membuat saya bagaikan seekor amoeba yang harus rajin ‘membelah diri’ mengerjakan berbagai tugas yang harus disetor dalam waktu nyaris bersamaan. Singkat cerita, di sela waktu rehat yang sangat terbatas, saya suka mengintip berbagai kabar menarik di Instagram.

Pucuk dicinta ulampun tiba. Keinginan saya menulis karya fiksi terpenuhi karena mata saya tertuju pada flyer Lomba Menulis Cerita Pendek (Cerpen) Batch 9 yang diadakan oleh Halo Penulis dan Detak Pustaka. Kesempatan  yang diberikan cukup singkat untuk menghasilkan sebuah cerpen dengan kriteria yang telah ditentukan oleh penyelenggara. Benak saya segera bermain cepat, merangkai kata di awang-awang sebelum mewujudkannya ke dalam laptop. Saya segera memenuhi beberapa persyaratan wajib untuk calon Penulis yang akan mengikutkan karyanya di dalam event tersebut. Saya tidak mempunyai beban dalam mengikuti lomba ini. Menang atau kalah tidak akan memengaruhi kehidupan saya sebelumnya. Pikiran saya sangat sederhana saat itu, saya mau menulis sebuah ‘cerita yang aku banget’.

Entah mengapa ide saya mentok di mobil ambulans. Tampaknya mobil emergency ini sangat pas dengan judul buku  Antologi Cerpen  yang akan terbit yaitu: Kisah Tentang Aku dan Dia. Kalimat demi kalimat terangkai di layar laptop, sederas air terjun Bantimurung yang bergelora riang gembira. Saya bermetamorfosis menjadi seorang Cupid memainkan lakon kisah kasih dua anak remaja yang penuh lika liku untuk jadian sebagai sepasang merpati.  Akhirnya cerpen plus bionarasinya selesai, saya membacanya sebanyak sepuluh kali sesuai dengan anjuran Prof. Imam Robandi, Sensei founder IRo Society yang super keren. Biasanya kalau kita menulis cepat, kemungkinan besar terjadi kesalahan ketik atau penempatan tanda baca yang salah. Itulah maknanya mengapa suatu artikel harus dibaca berulang kali supaya kesalahan menulisnya diminimalkan. Saya segera mengirim cerpen itu ke dalam link yang disediakan oleh penyelenggara event. Cerpen yang telah take off itu segera saya lupakan. Saya kembali berkubang dengan tugas mulia saya di rumah dan kampus.

Seminggu telah berlalu, ternyata cerpen saya lolos seleksi di peringkat nomor 26. Ternyata cerpen saya bersama 34 cerpen lainnya masuk ke dalam Antologi Cerpen Jilid 1. Saya merasa sangat bahagia dan bersyukur karena karya fiksi saya akan diterbitkan bersama karya Penulis lainnya. Saya segera mengisi link Google Form untuk mendapatkan sertifikat dan memesan buku tersebut. Proses mengisi Google Form sangat cepat. Saya sangat bersyukur kegiatan saya lancar karena ditunjang oleh jaringan internet yang bekerja secara maksimal. Tibalah masa menunggu buku naik cetak dan bakal dikirim ke Makassar. Saya masuk kembali ke dalam pusaran rutinitas yang membenamkan saya sedemikian rupa. Saya segera melupakan bahwa cerpen saya on process cetak.

Setelah menunggu sekian minggu, hari Sabtu sore tanggal 24 Juni 2023, paket buku dari Halo Penulis dan Detak Pustaka selamat tiba di rumah saya. Betapa bahagianya saya saat unboxing karena ada publisher key ring, kartu ucapan terima kasih dari penyelenggara, sertifikat dan buku Antologi yang memuat cerita saya tentang Ambulans Cinta. Perasaan saya bagaikan kembali menjadi seorang anak Sekolah Menengah yang penuh warna-warni saat melihat isi buku berisi cerita dari berbagai penulis dengan ide briliannya masing-masing. Di dalam proses unboxing itu saya membuat beberapa dokumentasi untuk dikirimkan ke penyelenggara bahwa paketnya telah diterima dengan selamat. Jangan pernah menyia-nyiakan waktu untuk meningkatkan personal branding anda. Pengelolaan kemampuan diri secara terukur dan terencana bakal menghasilkan karya spektakuler.  Saya merasa sangat bersyukur menjadi santri Prof. Imam Robandi. Begitu banyak tebaran ilmu bermanfaat dan tidak berbayar telah saya peroleh dari beliau. Semoga Allah Subhana Wa Ta’ala selalu memberikan kesehatan kepada Prof. Imam Robandi (srn).

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *