Tulisanku Cerminan Intelektualitasku

Salah satu quotes di dalam novel Yomesan (Sri Nur Aminah, 2024)

Menulis buku fiksi atau karya ilmiah adalah panggilan jiwa karena tidak semua orang mampu menuangkan ide ke dalam suatu karya nyata. Ibarat pisau yang harus selalu diasah supaya tetap tajam, begitupun dengan kemampuan menulis. Jika dibiarkan ide mengendap dalam pikiran, kemampuan menulis tidak akan pernah dapat di asah. Hal ini berarti bahwa anda mempunyai talenta dari Tuhan yang telah disia-siakan. Menghasilkan karya tulis bermutu membutuhkan waktu ekstra dan disiplin di dalam mengerjakannya. Tulisan kaya makna dengan diksi indah bakal menambah pengetahuan pembaca. Itulah goals dari seorang penulis yang berkualitas.

Beberapa orang bertanya kepada saya bagaimana cara menjaga mood menulis yang naik turun. Kegiatan yang menumpuk berburu deadline menyebabkan jiwa lelah. Cara menjaga mood menulis adalah: banyak membaca dan disiplin menyediakan waktu menulis. Tulisan yang baik membawa pahala dan amal jariyah untuk penulisnya. Saat saya berhasil menerbitkan dua buah novel di tahun 2024, saya tidak menyangka berhasil melakukannya, Jerih payah saya menulis terbayar dengan keindahan buku pra-cetak yang diperlihatkan oleh pihak penerbit. Disiplin dalam berkegiatan telah memberikan sebuah makna tidak terhingga dari sebuah pencapaian. Setelah terbit novel Baine dan Yomesan dalam jarak yang tidak terlalu jauh, semua orang bertanya bagaimana cara saya membagi waktu menulis, bekerja dan mengurus keluarga. Waktuku 24 jam dan andapun begitu. Mengapa saya mampu berprestasi di sela-sela kesibukanku? Saya bekerja keras mencurahkan tenagaku menghasilkan tulisan saat kalian terlelap di bawah selimut. Jika ingin sukses, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Kesuksesan yang hakiki berlangsung melalui proses panjang dan tidak boleh disamakan dengan kesuksesan secara instan yang tidak mampu bertahan lama (srn).

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *