Sebuah tulisan adalah kumpulan ide.
Sebuah tulisan adalah bentuk curahan hati melalui jemari nan lentik.
Sebuah tulisan bermutu adalah gambaran nyata tentang intelektualitas seseorang.
Sebuah tulisan adalah curahan jiwa tentang kondisi seseorang.
Menurut saya, semua pendapat ini benar adanya. Semua orang berhak menulis namun tidak semua mampu melakukannya. Berbahagialah para anak Adam dan Hawa yang dikaruniai talenta menuangkan buah pikiran ke dalam suatu tulisan. Kuucapkan selamat karena kalian adalah pemenang terbaik dalam bidang yang telah kamu pilih. Pelihara terus kemampuanmu dan jangan berdiam diri membiarkan waktu menumpulkan mata penamu.
Hari ini adalah 40 hari sejak Ibu saya berpulang untuk selama-lamanya. Beberapa hari sebelum Ibu meninggal, saya mengikuti dua event menulis di Instagram. Event pertama Writing for Healing adalah tantangan menulis selama 15 hari non stop dengan tema Grateful Everyday. Konsekuensi jika ada hari bolong, peserta event tidak mendapatkan sertifikat. Event kedua adalah PENSI 13 yaitu ajang menulis novel yang dipublikasi online via Wattpad. Saya sudah pernah menulis novel dan dipublikasi beberapa bab dalam akun Wattpad milik penerbit sebagai ajang sounding what we do. Berbekal pengalaman ini, saya menjadi sangat bersemangat untuk menyelesaikan tantangan menulis novel tema bebas selama 28 hari dengan jumlah kata tidak melebihi 50.000 untuk maksimal 40 bab. Penulis diminta setiap hari menggunggah ceritanya di Wattpad dan mengisi link kehadiran.
Untung tidak dapat diraih, malang tidak dapat ditolak. Saat event sedang berlangsung via online, Ibu saya meninggal. Ya Allah… serasa dunia runtuh di atas kepala saya. Tidak ada yang patut disalahkan karena ajal, jodoh dan rezeki adalah kehendak Tuhan. Jika dapat menawar, saya akan meminta Ibu saya dipanjangkan umurnya sehari lagi supaya saya dapat merasakan kembali pelukannya. Tapi tiada tawar menawar. Saya ambruk dan hilang lenyap semua semangat hidup yang saya miliki saat melihat jenazah Ibu tersenyum manis dalam keheningan. Hanya selang 8 bulan sejak Pappi meninggal, Ibu menyusul meninggalkan kami semua. Saya segera mengundurkan diri dari dua event tersebut. Akal sehatku lenyap, saya tidak mampu berkata-kata. Saya membiarkan perasaan hanyut selama berhari-hari dan saya tidur sepanjang hari untuk melupakan rasa sedih. Jika malam tiba, saya tidak dapat tidur karena sakit kepala dan flu berkepanjangan akibat menangis. Saya menghabiskan beberapa sachet koyo yang telah saya tempelkan di seluruh wajah yang terasa bengkak karena menangisi kepergian Ibu. Resapan hangat koyo tidak mampu menetralisir rasa sakit dan rintihan duka terasa sesak memenuhi dada.
Namun setiap kejadian ada hikmahnya dan rezeki punya jalannya masing-masing Di sela-sela duka berkepanjangan ditinggal Ibu, saya mendapat pengumuman dari Vlinder Story. Cerpen fantasi saya mendapat juara ketiga. Hal itu merupakan sebuah hiburan dari Allah Subhana Wa Ta’ala. Berita ini membawa sedikit angin segar untuk saya yang sedang berduka. Setelah pengumuman pemenang di dalam WAG Penulis, semua penulis yang tulisannya akan dibukukan diminta vote cover background berwarna hitam dengan hiasan terlihat sangat mewah sesuai dengan tema fantasi. Alhamdulillah, di balik kesulitan pasti terdapat kemudahan. Semangat ini harus tetap dipelihara terus menerus. Jika kemampuan menulis tidak diasah, talenta itu akan berkarat seperti besi rongsokan, tiada guna lagi. Menulis adalah ajang menunjukkan personal brandingmu. Jangan pernah kuatir dengan ladang untukmu menulis karena bumi ini maha luas, sejauh mata memandang dengan sejuta pengharapan (srn).