Saya menerima flyer untuk berpartisipasi menulis cerpen dalam Sayembara Menulis Cerpen Pulpen XXII. Temanya Kisah di Penghujung Tahun bergenre bebas. Genre yang dimaksud di sini tergantung pada selera sang cerpenis, apakah dia suka menulis cerita horor, komedi, romansa, thriller dan lain-lain. Diri saya hanyalah salah seorang penggembira yang suka menulis cerpen atau artikel lainnya di Kompasiana. Motivasi saya menulis di platform itu demi mewujudkan impian mendapatkan sebuah centang biru ataupun rewards jika telah menulis artikel dalam jumlah tertentu. Saya menulis tanpa beban, yang penting share pengalaman atau sesuatu yang bermanfaat untuk pembaca tulisan saya.
Bercerita tentang anggur, buah ini sangat enak rasanya dan terkenal di Indonesia maupun mancanegara. Buah high value ini saya jadikan topik dalam cerpen saya di Kompasiana. Saya bagikan secara gratis link cerpen untuk yang berminat membacanya https://www.kompasiana.com/sri71162/6742cc87c925c44cf11f34d2/pohon-anggur-di-halaman-tetangga. Saya menulis cerpen berdasarkan apa yang terlintas dalam pikiran saya saat itu. Sumber ide lainnya adalah suami saya juga sedang senang-senangnya bertanam anggur di samping rumah. Saat itu kami membeli rumah di bagian sudut, ternyata ada kelebihan tanah yang dapat digunakan sebagai kebun. Suami saya memutuskan menanam anggur, berbagai pohon buah-buahan dan aneka sayuran demi mewujudkan impiannya punya tempat untuk berkebun. Beliau menanam tiga jenis anggur impor yaitu: Tamaki, Jupiter dan Taldun dan dirawat dengan penuh sayang. Keinginannya sangat sederhana, menyalurkan hobi dan menunggu tanamannnya berbuah hanya untuk dicicip rasanya, apakah berasa manis sesuai dengan janji penjual bibit tempat kami membelinya.
Anggur merupakan buah yang dapat dinikmati dalam keadaan segar dan hasil olahan (raisin, wine). Menyajikan anggur dalam suguhan kepada tamu memberikan rasa elegant, luxurious dan rasa high class lainnya. Mengapa demikian? anggur dipercaya sebagai makanan atau minuman untuk Dewa karena kelezatan rasanya. Hanya orang dengan harta berlimpah menyajikan anggur seedless berasa bagaikan gula sebagai makanan pencuci mulut. Anggur memang lambang kemakmuran karena buah ini asalnya dari negara beriklim dingin dan umumnya tumbuh di dataran tinggi. Selain high class, anggur juga mempunyai banyak manfaat sebagai sumber vitamin C. Anggur mengandung banyak serat yang dibutuhkan untuk kebugaran tubuh. Namun jangan salah, tidak semua anggur manis rasanya. Ada pula varietas yang luar biasa masam dan membuat ekspresi wajah bagaikan kejepit pintu saat memakannya.
Raisin atau kismis adalah produk olahan anggur yang tahan lama dan multi manfaat. Selain kurma Nabi, kismis juga menjadi ole-ole dari Tanah Suci. Menurut video yang saya tonton di YouTube, buah anggur yang dapat dijadikan raisin harus utuh, bebas hama/penyakit dan melekat erat di tandannya. Buah anggur itu dicuci bersih dengan air sampai hilang kotorannya. Setelah itu buah anggur dicuci dengan air garam dan dikering anginkan dengan cara digantung dalam suhu ruangan. Buah akan mengeras dan padat. Selain itu rasanya manis, dapat dimakan langsung, menjadi campuran kue atau roti. Raisin bread atau roti dengan taburan kismis merupakan kudapan yang sering saya jumpai saat bertinggal di Belanda dan Amerika Serikat. Keanekaragaman budaya mengajarkan kepada kita mengenal budaya suatu daerah berdasarkan authentic food yang disajikannya (srn).