Tantangan Nubar (Sudah) Selesai

Tanpa terasa, telah selesai program Nulis Bareng Batch 2 yang diadakan oleh Sobatnulis mulai tanggal 1 sampai dengan 10 Juli 2024. Sertifikat elektronik sudah diterima namun kesannya masih tetap terasa. Syarat kegiatan nubar alias nulis bareng sangat mudah, peserta diminta menulis di caption minimal 20 kata dan posting setiap hari. Kata kak Jirfani dan admin Sobatnulis, isi tulisan boleh puisi, pantun, cerpen, cerbung, cerita komedi, cerita horor bahkan catatan belanja juga boleh diupload dengan syarat minimal 20 kata. Batas waktu mengumpulkan naskah dan mengisi presensi jam 23.59 WIB. Saya bertinggal di Makassar, lebih cepat sejam dari waktu Jakarta, rugilah kalau saya menunggu deadline WIB. Solusinya, memeriksa tugas mahasiswa sambil otak berputar mencari gambar yang sesuai untuk tulisanku. Saya setia menunggu jam menunjukkan pukul 00.05 wita. Saat itu saya mulai sat set menulis di caption apa saja yang terlintas di dalam benakku sambil edit kiri kanan tulisan typo. Saya tidak berani mengambil tantangan ini seandainya sinyal di lokasi saya bertinggal masih seperti dulu yang suka byar pet. Alhamdulillah kondisi sudah lebih baik, jaringan internet mulai stabil sinyalnya sehingga saya punya kesempatan merenovasi my professional website menjadi lebih berkelas dan menyala dengan wajah baru plus tulisan up to date. Saya mengucapkan terima kasih kepada dr. Izzuki, mas Fadlan, mbak Silvia, Mbak Indah dan Amak Syofni yang telah sepenuh hati membimbing saya menata website. Ibarat masuk rumah baru, saya jadi bersemangat sekali menulis dan re-post beberapa tulisan sahabat di IRo-Society yang sangat keren untuk tampil di website saya ini.

Saya berhasil melalui tantangan nubarbatch2 (Sri Nur Aminah, 2024)

Kembali ke cerita tantangan nubar selama 10 hari, semua peserta dimasukkan ke dalam grup WA. Kalau gembok dibuka oleh admin (biasanya malam), chat dan stiker berhamburan saling tumpang tindih mirip bendungan jebol. Suasananya seperti anak SD yang diberikan waktu keluar bermain di halaman. Tampaknya inilah sarana untuk peserta nubar melepaskan rasa penat dan tertekan karena harus menulis, posting dan mengisi presensi lengkap dengan copy link tulisan yang telah di posting. Perjalanan bertambah berliku karena ada tantangan di hari ke 3, hari ke 6 dan hari ke 10 yang luar biasa menguras otak kreativitas. Kelihatannya sepele, tapi Mak…lututku sampai gemetar, terus berdoa dalam hati semoga perangkat yang kupakai berfungsi maksimal. Kalau tantangan Sensei Prof. Imam Robandi meminta santri IRo Society menulis 700 kata tiap hari tentunya sangat berat dilaksanakan untuk pemula seperti saya. Bagaikan langit dan bumi membandingkan tantangan menulis 700 kata dan 20 kata setiap hari. Itulah namanya hidup, setiap hari akan bertemu tantangan yang berbeda. Apapun namanya, mau sedikit atau banyak kata tetaplah tantangan menulis pasti membuat lutut bergetar dan otak kembang kempis.

Singkat cerita, aku mulai menulis hari pertama dan kedua, semuanya aman terkendali. Karena gambar teman-teman peserta nubar keren-keren, aku juga belajar pakai Canva ala kadarnya supaya tidak jauh ketinggalan visualisasinya. Yang penting pernah masuk Canva, klak klik kluk seadanya menciptakan gambar sederhana untuk tulisanku yang akan kuposting dengan sejuta rasa bangga di akun instagramku. Setiap tulisan harus menyertakan tagar #sobatnulis dan #nulisbarengbatch2_xx (sesuai hari setor tulisan). Saya berpikir untuk menulis cerita bersambung sederhana dengan Aini sebagai tokoh utamanya. Inilah cerita Mimpi Aini yang kutulis di hari pertama dengan segala kemampuan yang kupunyai. Cerita hari ke dua masih berlanjut dan saya memakai gambar stasiun bis Rosewood di Queensland Australia. Nubar hari ke tiga yang mulai terasa hmmmm karena ada tantangan hari ke tiga dari sobatnulis kek gini nih. Saya dapat gambar sebuah kampung yang mistis banget sehingga imajinasiku bermain horor disitu. Alhamdulillah, tantangan terlewati. Masuk nubar hari ke empat, cerita horor dari hari ke tiga masih kulanjutkan. Begitupun dengan nubar hari ke lima, ceritaku masih lanjut dari hari sebelumnya. Alhamdulillah cerita hari ke lima di re-post oleh Sobatnulis. Alangkah senangnya hatiku karena tulisan sederhana ini mendapat apresiasi dari admin penyelenggara nubar. Hari ke enam, tantangannya wow banget. Aku menulis sesuai dengan kemampuanku berimajinasi tentang Mole si penari ular yang memelintir tahi lalat. Judulnya gila kan? itu mah sesuai dengan tantangan yang saya peroleh. Hari ke tujuh aku cerita Neneknya Aini ditraktir mie ayam oleh Batman (karena ada gambar Batman di IG sobatnulis makanya aku pakai itu). Hari ke delapan aku cerita tentang sopir angkotnya Aini yang terkepung oleh ribuan pertanyaan. Pasti kaget kan, awalnya cerita mau beli sawah kok tiba-tiba cerita tentang sopir angkot yang terciduk Batman. Nah, di hari ke sembilan, aku harus mengakhiri ceritaku karena aku belum menahu apa tantangan hari ke sepuluh. Kuatirnya jangan sampai nubar selesai tapi ceritaku belum ending kan parah tuh. Ternyata tantangan hari ke sepuluh seperti ini, aku terus bercerita tantangan versiku tentang Oyenia yang penuh imajinasi.

Alhamdulillah, selama 10 hari ini saya tetap aman menjalani tantangan yang diberikan. Satu kesyukuran bahwa tantangan hari ke tiga (tanpa kuduga) telah menyediakan banyak sekali gambar menarik untuk dijadikan visualisasi dan ide tulisan yang akan dibuat. Siang tadi saya sudah menerima pemberitahuan menyelesaikan tantangan nubar 10 hari non stop dengan gambar piala pada namaku. Tiada upaya yang sia-sia. Paling penting melaksanakan niat untuk menulis dan yakinlah bahwa keajaiban Tuhan plus kejutan manis akan diperoleh orang yang ulet bekerja. Salam literasi sehat dan bahagia (srn).

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *