Writer’s Block dan Konsekuensinya

Setelah saya jalani dalam jangka waktu yang cukup lama, ternyata dunia literasi luar biasa mengasyikkan. Ibarat seseorang suka menyelam dan menemukan daerah baru yang sangat menantang untuk di eksplorasi. Semakin dalam dia menyelam, semakin indah pemandangan dan banyak pengalaman baru yang diperolehnya. Seorang Penulis pemula maupun profesional berpotensi menghasilkan tulisan dalam berbagai genre antara lain: romance atau kisah cinta, fantasi, science fiction, horor, komedi, kajian agama dan lain-lain tergantung pada sasaran Pembaca. Reader dari kalangan remaja sangat senang membaca novel bergenre romance bercampur fantasi. Dapat dipahami bahwa remaja berusia muda adalah periode ingin selalu mencoba sesuatu yang baru. Umumnya Penulis yang pandai membaca situasi menghasilkan tulisan untuk konsumsi remaja. Keberhasilan mengaduk emosi Pembaca sangat tergantung dari kelihaian si Penulis memainkan plot twist. Semakin rumit plot twist suatu novel, semakin penasaranlah Pembaca menunggu endingnya, apakah sad ending, happy ending atau menggantung. Novel yang laris dan banyak peminat menyebar melalui rekomendasi seseorang kepada temannya atau sang Penulis gencar melakukan promosi sinopsis karyanya di media sosial. Tidak ada yang mustahil dilakukan untuk seorang Penulis dalam mencari ide tulisan karena berkembangnya teknologi komunikasi yang semakin pesat. Memanfaatkan sosial media untuk mendapatkan informasi kepenulisan sangat mudah dilakukan dimanapun Penulis berada.

Buku Fiksi (Sri Nur Aminah, 2023)

Namun demikian, seringkali Penulis mengalami kelelahan dalam menuangkan idenya dalam menulis. Kondisi ini dinamakan sebagai writer’s block. Hal ini bukan fenomena baru dan lumrah terjadi karena Penulis adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam melakukan kegiatan. Seorang manusia mempunyai hati nurani dan keinginan untuk bersosialisasi. Manusia bukan robot tanpa lelah yang mampu bekerja non stop sepanjang waktu. Penyebab terjadinya writer’s block karena kelelahan fisik setelah bekerja keras, beban psikologis menulis tepat waktu, kondisi badan tidak sehat dan kurangnya asupan nutrisi sehingga otak mengalami macet berpikir. Penulis yang mengalami writer’s block harus segera ditangani karena dampaknya sangat berbahaya untuk karir dan personal branding sang Penulis. Jika diumpamakan, writer’s block mirip pusaran air yang kerap terjadi di sungai atau laut. Jangan pernah menganggap remeh pusaran air karena kekuatannya maha dahsyat mampu membinasakan manusia dan menyedot kapal yang berada di dekatnya. Membiarkan terjadinya writer’s block sama dengan menghancurkan karir berliterasi yang telah dibangun dengan susah payah dan lama waktunya. Penulis yang tidak mampu melawan writer’s block bakal tenggelam secara perlahan dan sulit untuk bangkit kembali. Penulis yang baik adalah mereka menahu benar kondisinya saat menulis dan segera mengobati dirinya jika mengalami kondisi writer’s block.

Saya sangat kagum kepada Sensei kebanggaan IRo Society, Prof. Imam Robandi. Beliau adalah guru multi talenta yang namanya terkenal kemana-mana. Beliau sangat baik dalam membimbing semua santri di IRo Society. Beliau. telah memberikan tips menulis kepada saya saat mulai bergabung di IRo Society di bulan September tahun 2020, sebulan setelah saya menjadi juara III Nasional Lomba Menulis Buku Ilmiah yang diadakan oleh PT. Brilian Internasional Surabaya. Menurut Prof. Imam Robandi, seorang Penulis sukses langkahnya jika disiplin menuliskan 700 kata per hari tentang apa saja. Saya pribadi merasa tugas ini terasa sangat berat karena seseorang yang komitmen harus menyediakan waktu ekstra setiap hari menulis 700 kata di laptop dengan topik apapun. Obat terbaik di dalam mengobati ‘penyakit malas menulis’ adalah disiplin. Hal apapun akan terasa mudah jika dilakukan dengan penuh disiplin dan rasa tanggung jawab. Menuangkan ide dalam tulisan perlu banyak latihan. Seseorang yang ingin pandai memanah harus rajin berlatih secara disiplin karena kemampuan memanah yang mumpuni bukanlah tetes air hujan yang jatuh dari langit. Kemampuan menuangkan buah pikiran juga membutuhkan kerja keras. Alangkah nikmatnya di setiap akhir tahun menghitung kembali karya yang telah dihasilkan selama 12 bulan. Seorang Penulis harus mempunyai target dan matriks kegiatan secara konsisten. Jika mengalami writer’s block, berilah kesempatan kepada tubuh untuk beristirahat dan mengkonsumsi nutrisi bergizi. Seorang Penulis sangat membutuhkan udara segar untuk menghasilkan karya high quality (srn).

3 Comments

  1. Kerren sekolah Bu Aminah, terimakasih mengingatkan agar tidak terjebak writers block. Semangat semangat semangat

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *