Childfree dan Membangun Mahligai Rumah Tangga

Reproduksi manusia identik dengan kehamilan yang terkait erat aspek kesehatan, kesejahteraan, parenting dan lain-lain. Menikah dan mempunyai anak adalah idaman setiap pasangan suami istri, sayangnya hal tersebut tidak terjadi pada semua orang. Ada yang rezekinya lancar jaya, cepat dikaruniai momongan, namun masih berkeluh kesah karena jenis kelaminnya tidak sesuai harapan. Ada pula yang harus banyak sabar dan berikhtiar karena sang momongan yang dinanti belum nongol juga.

Jabora dan anak-anaknya (Sri Nur Aminah, 2024)

Kondisi serba cepat dibarengi teknologi tingkat tinggi menyebabkan beberapa pasangan mapan secara ekonomi memutuskan untuk menjalani program bayi tabung In Vitro Fertilization (IVF) berbiaya sangat mahal. Sayangnya program IVF tidak semuanya berhasil karena terdapat pasutri mengulang beberapa kali namun hasilnya nihil. Di sisi lain, kesulitan ekonomi menyebabkan terdapat keluarga tertentu tidak maksimal memberikan fasilitas dalam membesarkan sang buah hati. Anak-anak yang tumbuh di jalanan tentunya rawan terkena kriminalisasi karena salah pergaulan dan kurangnya perhatian orang tua. Lingkungan tumbuh tidak kondusif menyebabkan anak sangat mudah terpengaruh oleh ajakan seseorang. Sikap labil seorang anak lumrah ditemukan saat remaja karena timbulnya rasa ingin dianggap berpikiran modern dan up to date. Peranan orang tua dalam menuntun kehidupan anak sejak dini sangat mutlak diperlukan, contohnya meluangkan waktu menanyakan kabar anak di rumah. Jangan pernah terperdaya dengan situasi terlihat baik-baik saja karena seorang anak berpotensi mempunyai kepribadian ganda, dimana dia tetap menjalankan aturan keluarga namun di tempat lain memunculkan nalurinya yang sangat bertolak belakang dengan sikapnya sehari-hari di rumah.

Kompleksitas kehidupan dan tata cara berumah tangga menyebabkan beberapa pasangan memutuskan menunda momongan atau childfree. Mempunyai momongan adalah keputusan bersama pasangan suami dan istri. Fenomena pasangan yang memutuskan childfree umumnya terjadi karena faktor ekonomi dan adanya perasaan ingin menikmati masa bulan madu lebih lama. Kondisi ekonomi pasangan yang baru berumah tangga tidak dapat disamakan untuk setiap orang. Pada zaman dahulu berlaku prinsip banyak anak banyak rezeki sehingga lazim ditemukan keluarga mempunyai anak lebih dari lima orang. Situasi ekonomi adem ayem dan tidak banyak tuntutan seperti saat ini menjadi penunjang hal tersebut. Di era milenial, semua kebutuhan menyangkut pertumbuhan anak meningkat sangat drastis sehingga harus ditentukan budget seorang anak mendapatkan kelayakan dalam pendidikan, kesehatan dan rekreasi dalam menunjang perkembangannya. Rasa ragu dalam menyejahterakan anak membuat pasangan memutuskan menunda kehadiran sang buah hati. Inti keputusan adalah, jika saatnya tiba, sang istri akan melahirkan seorang anak dengan kondisi ekonomi mapan, cukup sandang dan pangan. Sayangnya keputusan ini sangat berlainan dengan rezeki yang telah diatur oleh Sang Pencipta. Realitasnya, pasangan yang hidup bersama tanpa ikatan banyak menganut faham childfree. Jika terjadi kehamilan yang tidak diharapkan, maka klinik aborsi atau dukun praktik ilegal menjadi salah satu tujuan untuk menghilangkan jejak janin yang telanjur bersemayam di rahim ibunya. Alat kuret menjadi pengambil keputusan telah mengalahkan suara hati nurani dan naluri keibuan seorang perempuan. Ketahuilah, praktik aborsi punya konsekuensi terjadinya luka di rahim  dan penanganan non standar menjadi pemicu sang ibu mengalami kesulitan untuk kehamilan berikutnya. Ada pula pasangan dilanda cinta seringkali merasa bahwa semua aktivitas yang dijalankan berdua akan terganggu dengan hadirnya seorang bayi di tengah mereka. Bangun tiba-tiba di tengah malam karena mendengar tangisan bayi merupakan mimpi buruk sehingga mengambil keputusan childfree. Inilah bumbu kehidupan pasangan suami istri, hendaklah mengambil keputusan yang bijak untuk kelanjutannya di masa mendatang. Disilahkan memilih mana yang terbaik sesuai dengan kondisi masing-masing (srn).

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *